JK Sebut Pemimpin yang Suka Emosian Bisa Ditonjok Kepala Negara Lain
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wakil presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla mengungkapkan pemimpin yang suka marah-marah bisa berbahaya untuk negara.
Hal itu diungkapkan JK saat mendampingi cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Surabaya, Rabu (10/1).
"Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain? Bisa ditonjok kepala negara lain," kata JK.
Dia menjelaskan seorang pemimpin itu diibaratkan seperti sopir. Jika tidak bisa mengendalikan amarahnya, akibatnya bisa celaka.
"Kalau pilih sopir, jelas yang tahu arah, tidak suka marah-marah. Kalau marah-marah, bisa-bisa menabrak nanti," tuturnya.
Menurutnya, memilih pemimpin itu harus memiliki sifat-sifat teladan Nabi Muhammad SAW.
"Kami disini tidak mengeklaim AMIN yang paling Islami, semuanya (paslon) Islam. Intinya memilih yang terbaik, harus ada pengetahuan, amanah, tabligh, itu saja pegangannya. Karena kita kan harus mengikuti ilmu Rasulullah," ujarnya.
Dia menegaskan menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki ketenangan.
Begini kata Jusuf Kalla jika bangsa dipimpin oleh sosok yang emosian. Perkataan itu diucapkan saat mendampingi Cak Imin di Surabaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News