Asa Pedagang Kelontong Asal Kediri Menabung Rp20 Ribu untuk Berangkat Haji

Sri mengungkapkan keterbatasan ekonomi membuat dirinya dan suami tidak bisa mendaftar haji sama-sama. Profesi sang suami yang hanya tukang tambal ban tak cukup untuk menabung haji.
"Suami dulu tukang tambal ban, sambil jualan bensin eceran, rumah belum punya, masih kontrak," kenangnya.
"Alhamdulillah barokah. Dari situ, saya bisa mulai merintis jualan kecil-kecilan di rumah sendiri pada tahun 1995 dan sekarang warung saya lebih lengkap jualannya daripada dulu," tuturnya.
Sri mengaku setibanya di tanah suci nanti, dia akan mendoakan anak-anak serta cucunya agar bisa berhaji, seperti dirinya.
"Di tanah suci nanti saya akan berdoa semoga anak-anak saya, cucu-cucu juga dapat melaksanakan ibadah haji atau setidaknya bisa berumroh dulu," harapnya.
Berkat kesabaran dan kerja keras dalam mewujudkan asa ke Baitullah, Sri pada siang ini, Sabtu (3/5) dijadwalkan akan terbang ke Madinah pada pkl 14.20 WIB. (mcr23/jpnn)
Cerita JCH asal Kediri yang menyisihkan uangnya Rp20 ribu sehari agar bisa pergi ke Tanah Suci
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News