Eri Cahyadi Lulus Cumlaude dalam Sidang Terbuka Doktor di Unair
Melalui penerapan konsep tersebut, dia mengaku telah melihat dampak positif yang signifikan pada kinerja di lingkup Pemkot Surabaya.
"Surabaya saat ini memiliki predikat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) AA, satu-satunya di Indonesia dari Kementerian PANRB, Inovasi Pelayanan Publik Terbaik 2024 hingga predikat Kota Layak Anak dari UNICEF," jelasnya.
Kinerja terukur lainnya adalah penurunan kemiskinan secara signifikan dari enam persen menjadi 3,4 persen. Stunting di Surabaya juga turun drastis dari 28,5 persen menjadi 1,6 persen, yang terendah di Indonesia.
Eri berharap dapat membangun Kota Surabaya lebih baik lagi dengan disertasi yang berfokus pada kesehatan organisasi. Penelitiannya mengombinasikan ilmu pengetahuan dengan aqidah agama yang kuat sebagai landasan pengabdian kepada masyarakat.
“Saya ingin membangun Surabaya dengan ilmu dan karakter yang kuat. Semoga penelitian ini bisa diteruskan oleh teman-teman yang melanjutkan studi doktoral, agar ilmu ini dapat lebih bermanfaat lagi,” harapnya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menilai disertasi yang diajukan Eri Cahyadi memiliki relevansi kuat dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Wali Kota Surabaya, terutama dalam membangun kesehatan organisasi yang nyata.
“Disertasi ini komprehensif dan sangat relevan dengan pekerjaan beliau. Hasil penelitian ini sudah diterapkan dan dampaknya bisa kita rasakan bersama di Kota Surabaya,” kata Prof Nasih.
Dia menilai hasil penelitian Eri Cahyadi membuktikan pendekatan learning by doing dalam membangun kultur organisasi publik mampu menghasilkan dampak yang signifikan.
Eri ujian doktoral terbuka, paparkan soal kesehatan organisasi publik untuk pengembangan Kapabilitas perubahan dan peningkatan kinerja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News