Suhu Surabaya Lebih Dingin dari Biasanya di Pagi Hari, BMKG Beri Penjelasan

Senin, 15 Juli 2024 – 16:32 WIB
Suhu Surabaya Lebih Dingin dari Biasanya di Pagi Hari, BMKG Beri Penjelasan    - JPNN.com Jatim
Ilustrasi suasana di Kota Surabaya yang saat malam menuju pagi hari terasa dingin merupakan fenomena bediding. Foto: Arry Saputra/JPNN.

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Suhu Kota Surabaya pada Senin (15/7) mencapai 22-23 derajat celcius atau terasa lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini biasa disebut bediding.

Ketua Tim Meteorologi BMKG Juanda Shanas Prayuda mengungkapkan fenomena bediding ini merupakan sesuatu yang wajar ketika musim kemarau tiba.

Dia menjelaskan fenomena bediding adalah suhu dingin pada malam hingga pagi hari.

“Fenomena ini terjadi saat angin dominan dari arah timur yang membawa massa udara dingin dan kering dari Australia ke Indonesia,” kata Shanas.

Adapun faktor lain yang menyebabkan fenomena dingin saat musim kemarau adalah kondisi langit yang cenderung cerah tanpa awan.

“Kondisi tersebut menyebabkan radiasi matahari yang diterima bumi lebih besar sehingga suhu udara meningkat drastis di siang hari,” jelasnya.

Namun, pada malam hari tidak ada awan yang menahan panas bumi sehingga panas bumi dilepaskan kembali ke atmosfer dengan cepat dan udara menjadi lebih dingin.

“Fenomena bediding biasanya terjadi saat puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus,” ujar Shanas. (mcr23/jpnn)

Fenomena bediding terjadi di Surabaya, begini penjelasan BMKG

Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ardini Pramitha

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News