Kenalkan Kearifan Lokal di Surabaya Lewat Festival Budaya
“Saat terjun di lingkungan masyarakat, mereka belajar mengenal dolanan atau permainan khas Surabaya, kesenian, dan sejarah yang berkaitan dengan karakter Kota Pahlawan,” tuturnya.
Menurutnya, selama melakukan studi pustaka anak didiknya tertarik saat mengunjungi Kampung Lawas Maspati. Di sana mereka diajarkan permainan khas Surabaya.
“Contoh dolanan, ditempat mereka juga ada. Filosofinya sama, cara bermainnya sama, hanya saja namanya yang berbeda,” ujar dia.
Lusia menilai dengan kurikulum Merdeka Belajar mampu mendorong para siswa-siswi SMAK St. Agnes Kota Surabaya untuk semakin mengenal kebudayaan Bangsa Indonesia.
Hal ini sesuai dengan ajaran Ki Hadjar Dewantara, yakni anak-anak Indonesia akan semakin tumbuh berkembang ketika telah mencintai kebudayaannya.
“Belajar tentang kepahlawanan akan semakin membuat mereka mencintai NKRI serta budaya asalnya. Di kurikulum Merdeka Belajar mereka difasilitasi tentang Project Profil Penguatan Pelajar Pancasila (P5), mereka diajak untuk mendalami kearifan lokal,” ujar dia.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada SMAK St. Agnes yang telah menggelar Festival Budaya. Sebab, melalui gelaran tersebut, para pelajar turut menunjukkan jiwa kebangsaan dan sikap toleransi.
“Saya sangat bangga dengan para pelajar SMAK St. Agnes karena ini sangat luar biasa. Mereka mengenakan asal-usulnya melalui baju adat, hingga tampilan pertunjukan. Apalagi, Balai Pemuda adalah tempat berkumpulnya para pemuda tanpa memandang suku, agama, dan ras untuk menjunjung tinggi NKRI,” kata Eri.
SMAK St. Agnes Surabaya menggelar festival budaya untuk kenalkan kearifan lokal. Berikut selengkapnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News