Siswi SMP di Lamongan Dibotaki Gegara Tak Pakai Ciput, Ketua PBNU: Sangat Tercela
jatim.jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 19 siswi di SMP Negeri 1 Sukodadi Lamongan mengalami pembotakan oleh guru lantaran berjilbab tanpa memakai dalaman kerudung atau ciput.
Hal tersebut mendapatkan respons dari Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah). Dia mengaku prihatin atas keadaan itu.
"Oknum guru itu sangat tercela, intimidatif tindakannya, apalagi pemakaian ciput dalam jilbab sebenarnya tidak diwajibkan dalam agama," kata Gus Falah tertulis, Rabu (30/8).
Meskipun tujuan oknum guru tersebut bertujuan baik, menurut anggota DPR RI Dapil Lamongan dan Gresik itu tetap tidak dibenarkan menggunakan cara-cara tersebut.
Seharusnya, oknum guru itu melakukan cara-cara yang baik dan santun bila ingin siswinya menggunakan ciput dalam berjilbab.
"Seharusnya sang guru mengajak siswinya pada kebaikan dengan cara yang baik dan penuh kesantunan, mauidhatul hasanah. Dalam Islam, tak dibenarkan melakukan amar makruf dengan cara-cara mungkar," tuturnya.
Gus Falah mendesak negara, terutama pemerintah daerah setempat, untuk menindak oknum guru tersebut.
Dia juga meminta pemda untuk menangani dampak psikologis para siswi korban pembotakan.
Belasan siswi SMP Negeri 1 Sukodadi Lamongan mengalami pembotakan oleh oknum guru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News