Harga Telur Ayam di Blitar Naik, Penyebabnya Diduga Akibat Hajatan Warga
Terdapat beberapa penyebab kenaikan harga telur ayam. Selain karena harga pakan juga banyak ayam remaja usia tiga bulan sehingga belum produktif.
“Pada saat maleman (sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan 2023) banyak ayam yang afkir (tidak produktif) dijual. Sebab, biasanya harganya tinggi. Setelah Hari Raya Idulfitri produksi berkurang sehingga peternak layer setelah afkir diisi lagi,” jelasnya.
Pihaknya memprediksi harga telur ayam akan bertahan sekitar tiga bulan. Kemungkinan, ternak ayam sudah produktif dengan ayam-ayam muda.
"Setelah hari raya dua sampai tiga bulan lagi akan stabil lagi produksinya. Ternak ayam yang lama afkir dan ini ada generasi berikutnya," ujarnya.
Dia mengaku sebenarnya permintaan pasar akan telur ayam juga masih tetap meskipun harganya saat ini Rp27.500 per kilogram dari peternak.
Pihaknya justru berharap pemerintah tegas menindak para broker yang sering menjadi pemicu ketidakstabilan harga telur ayam.
Misalnya, di Blitar harganya Rp27.500 per kilogram, di luar harganya ada yang Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram.
"Seandainya di luar itu harganya Rp35.000 hingga ada yang Rp40.000 per kilogram itu buka dari kami melainkan broker," kata Sukarman yang juga Ketua koperasi Putra Blitar ini. (antara/mcr12/jpnn)
Dinas Peternakan dan Perikanan Blitar menduga kenaikan harga telur ayam akibat banyaknya hajatan warga.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News