Begini Sanksinya Kalau Warga Tabrak Pohon Tabebuya di Surabaya

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Tanaman Tabebuya mulai bermekaran kembali di sejumlah tempat di Kota Surabaya.

Tanaman yang berasal dari Brazil tersebut kini menghiasi sejumlah jalan-jalan kota seperti di wilayah Mayjen Sungkono, Ahmad Yani, dan Gunung Anyar Merr.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin di Surabaya, Jumat, mengatakan tanaman yang memiliki bunga warna-warni itu telah memperindah suasana Kota Pahlawan. Tumbuhan bernama latin Handroanthus chrysotrichus itu bahkan mulai menjadi ikon dari Surabaya.

"Warna-warni dari bunga tabebuya membuat suasana Kota Surabaya sekilas nampak seperti di Negeri Samurai," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Anna, pohon tabebuya dan pohon lainnya yang sudah memperindah Kota Surabaya sangat dilindungi keberadaanya oleh pemkot.

Dia memaparkan pemkot akan mengenakan sanksi bagi masyarakat yang melakukan perusakan pohon-pohon tersebut.

"Hal itu sudah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 19 Tahun 2014 Tentang perlindungan Pohon," tegasnya.

Jadi, tambah dia, ketika ada oknum masyarakat yang melanggar perda itu, seperti menabrak pohon tabebuya, maka akan dibebankan sanksi.

"Kalau ada oknum yang menebang pohon tanpa izin atau menabrak pohon tabebuya ini, KTP-nya akan ditahan oleh petugas operasi yustisi. Selain itu, pelaku wajib menggantinya dengan tanaman tabebuya atau pohon yang sama," jelasnya.

Bahkan, bagi masyarakat yang sudah mengantongi izin menebang pohon itu, tambah Anna, harus mengganti sesuai dengan diameter pohon yang ditebang.

Terkait perawatan tabebuya, Anna mengatakan, tidak memerlukan perawatan khusus.

"Perawatannya hanya rajin disiram dan diberikan pupuk secara reguler," tandasnya. (antara/mcr17/jpnn)