Jaga-Jaga Jelang Puncak Kasus COVID-19 Usai Lebaran
jatim.jpnn.com, JAWA TIMUR - Pada Juni-Juli 2021 diprediksi menjadi puncak kasus COVID-19 dampak Lebaran di Indonesia. Pemprov Jawa Timur pun mengambil sejumlah langkah untuk bersiap siaga.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan seluruh kepala daerah kabupaten/kota melakukan pencegahan sekaligus persiapan penanganan potensi lonjakan kasus COVID-19.
Khofifah melihat belakangan masih ada sejumlah masyarakat yang melakukan halalbihalal secara tatap muka. "Untuk itu, diperlukan pengawalan, pemantauan, dan pengendalian secara komprehensif," kata dia, Rabu (2/6).
Mantan Menteri Sosial RI tersebut mengungkapkan zona hijau COVID-19 di tingkat rukun tetangga (RT) wilayah Jawa Timur saat ini tercatat 95 persen.
Kendati begitu, Khofifah berharap seluruh bupati dan wali kota melakukan antisipasi, khususnya terhadap daerah yang okupansi rumah sakit, rawat inap, serta ICU-nya saat ini mencapai 60 persen lebih.
Daerah-daerah itu, antara lain, Kabupaten Bojonegoro, Ponorogo, Tuban, Bangkalan, Ngawi, Tulungagung, Madiun, serta Kota Madiun dan Blitar.
"Harus ada pengendalian yang lebih intensif, khususnya menjelang puncak kasus COVID-19 usai Lebaran ini," ucap Khofifah. (antara/mcr13/jpnn)
Pemprov Jawa Timur mewaspadai terjadinya lonjakan kasus COVID-19 menjelang puncaknya dampak Lebaran yang jatuh pada Juni-Juli 2021.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News