PR Pemprov Jawa Timur Usai Gempa Blitar, dari Mitigasi Hingga Lumbung Sosial

jatim.jpnn.com, BLITAR - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mulai memetakan kembali apa yang perlu dilakukan pemerintahannya terkait dengan mitigasi bencana usai gempa Blitar pada Jumat (21/5) lalu.
Khofifah mengungkapkan BPBD Jatim akan terus melakukan mitigasi bencana secara kontinu dengan berkoordinasi BMKG.
Kendati begitu, tindakan pencegahan tersebut acap kali tidak linier dengan yang terjadi di lapangan.
"Pak Pangdam dan Kapolda pernah ikut menghitung titik evakuasi di Pacitan lalu Banyuwangi. Tetapi yang terjadi bencana gempa terdampak justru Malang, Lumajang, dan sebagian Blitar," kata dia, Sabtu (22/5).
Mantan Menteri Sosial itu menginginkan mitigasi bencana dilakukan lebih komprehensif ke depannya, termasuk pembuatan konstruksi bangunan tahan gempa di wilayah selatan Jawa Timur.
Menurut dia, pembangunan model konstruksi tersebut penting sebab selatan Pulau Jawa dilalui wilayah "ring of fire", sehingga bila terjadi gempa di satu titik resonansinya bisa antarprovinsi.
Dia mengutarakan bentuk mitigasi bencana komprehensif lainnya, yaitu lewat kehadiran kampung tangguh atau kampung siaga bencana.
Dengan kampung tangguh atau siap bencana itu diharapkan ada kewaspadaan dan kemandirian mengantisipasi bencana tertentu, seperti banjir, gempa, atau puting beliung.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mulai merencanakan ulang soal mitigasi bencana usai gempa Blitar pada Jumat (21/5).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News