Presiden Persebaya Tuding Timnas Rugikan Klub yang Bagus dalam Pembinaan

”Sementara klub lain dengan mudah mengambil saja pemain-pemain naturalisasi dan minim investasi di pembinaan. Harus ada jalan keluar lebih baik mengenai masalah fundamental sistem sepak bola di negara kita ini,” lanjutnya.

Agenda Piala AFF U-23 akan berlangsung hampir sebulan penuh, mulai pemusatan latihan hingga final pada 24 Februari 2022.

Kalau benar enam pemain Persebaya tersebut dipanggil memperkuat timnas di Piala AFF U-23, itu akan menjadi bencana bagi Bajol Ijo. Pasalnya, Februari hingga Maret 2022 adalah masa-masa paling krusial dalam perebutan gelar juara. 

Persebaya saat ini bertengger di peringkat keempat klasemen sementara. Mereka bersaing ketat dalam perebutan gelar juara dengan Bhayangkara FC, Arema FC, Persib, dan Bali United.

Di samping itu, Persebaya memang punya pembinaan pemain muda yang rapi. Dana besar miliaran rupiah digelontorkan untuk kompetisi internal Persebaya. Kompetisi itu dari tahun ke tahun melahirkan pemain kaliber nasional. 

Marsel adalah fenomena terbaru. Dia adalah jebolan klub internal Persebaya yang masih berusia 17 tahun, tetapi sudah menjadi andalan di tim senior.

Sebelumnya, Rachmat Irianto juga menjadi langganan timnas. Pada musim 2018, Rian bahkan hanya bermain sekali satu musim untuk Persebaya. Dia disibukkan dengan pemusatan latihan jangka panjang timnas. 

Tahun ini pun Rian hanya bermain tidak sampai sepuluh kali sebagai starter karena begitu sibuk dengan agenda timnas dan masih akan ditambahi Piala AFF U-23 bulan depan. (mcr13/jpnn)