Ponpes Al Khoziny Ambruk, Santri dan Warga Ceritakan Tradisi Mengecor Sebagai Hukuman

Rabu, 01 Oktober 2025 – 13:08 WIB
Ponpes Al Khoziny Ambruk, Santri dan Warga Ceritakan Tradisi Mengecor Sebagai Hukuman - JPNN.com Jatim
Kondisi musala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo ambruk sesaat digunakan salat Ashar berjamaah, Senin (29/9). Foto: Dok. Basarnas Surabaya

jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Salah satu korban selamat dalam insiden ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo mengungkap adanya tradisi hukuman bagi santri yang bolos dalam kegiatan memondok.

Santri bernama Sulaiman (18) itu mengatakan apabila ada santri membolos akan diberikan hukuman untuk membantu tukang saat proses pengecoran bangunan.

“itu banyak tukang. (Santri) ikut bantu. Kalau santri enggak wajib, cuma kayak hukuman. Misalnya, enggak ikut kegiatan, nanti disuruh bantu mengecor,” ujar Sulaiman saat di RSUD RT Notopuro, Senin (29/9) malam.

Santri asal Tuban itu mengaku sudah enam tahun memondok di Ponpes Al Khoziny. Menurutnya, santri tidak sampai melakukan pengecoran sendiri, hanya membantu tukang.

Namun, insiden ambruknya bangunan membuatnya ingin segera pulang. 

“Setelah kejadian ini, insyaallah saya pulang ke Tuban,” ucapnya.

Saat musala ambruk sekitar pukul 15.00 WIB, Sulaiman sedang berada di luar pondok. Dia baru tahu setelah mendengar teriakan warga di perjalanan.

“Pas saya sampai, bangunan sudah ambruk. Waktu itu bertepatan dengan salat Ashar. Imamnya selamat, tetapi banyak jemaah yang tidak selamat,” katanya.

Santri selamat Ponpes Al Khoziny ungkap adanya tradisi hukuman ikut mengecor bangunan musala sebelum ambruk.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News