Tren Kanker Prostat di Indonesia Meningkat, Dokter Urologi Imbau Pria Rutin Periksa PSA

Kamis, 18 September 2025 – 21:00 WIB
Tren Kanker Prostat di Indonesia Meningkat, Dokter Urologi Imbau Pria Rutin Periksa PSA - JPNN.com Jatim
Dokter Spesialis Urologi National Hospital, dr. Lukman Hakim. Foto: Humas National Hospital

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kasus kanker prostat menunjukkan tren peningkatan signifikan di Asia, termasuk Indonesia.

Berdasarkan data global yang dirilis WHO melalui Globocan mencatat adanya kenaikan kasus antara 1,5 hingga 3 kali dalam sepuluh tahun terakhir.

“Di Indonesia juga sama, tren peningkatannya berada di kisaran 1,5 sampai 3 kali dalam satu dekade terakhir,” ungkap Dokter Spesialis Urologi National Hospital dr Lukman Hakim, Rabu (17/9).

Dia menjelaskan kanker prostat umumnya menyerang pria berusia di atas 50 tahun, meski ada kasus di luar rata-rata.

“Pasien termuda yang pernah saya tangani berusia 40 tahun, tetapi itu jarang sekali. Mayoritas ditemukan di atas usia 50 tahun,” jelasnya.

Menurutnya, meski penyebab pastinya belum diketahui, sejumlah faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seorang pria terkena kanker prostat, seperti konsumi berlebihan makanan tinggi kalsium (daging, susu, keju, yoghurt).

“Lalu, infeksi prostat berulang (prostatitis), asupan vitamin E berlebihan dalam jangka panjang, penuaan, obesitas dan kebiasaan merokok serta faktor keturunan atau genetik,” katanya.

“Kalau seorang ayah terkena kanker prostat, maka anak laki-lakinya punya risiko sekitar 25 persen, Kalau berlanjut ke cucu, risikonya bisa meningkat hingga 60 persen, imbuh dia.

Pentingnya lakukan pemeriksaan PSA untuk cegah kasus kanker prostat
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News