43 Persen Jemaah Haji di Jatim Berisiko Tinggi, Dinkes Siapkan Antisipasi

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur mencatat, terdapat 43,97 persen jemaah haji memiliki penyakit bawaan. Mereka tergolong kategori resti atau risiko tinggi
Kabid P2P Dinkes Jatim Inna Mahanani mengatakan penyakit itu sering diderita oleh para lansia, seperti jantung, hipertensi, dan diabetes.
"Dari kami tetap diberikan pemeriksaan kesehatan secara intensif. Sudah ada penanganan secara individual yang meliputi pemberian penyuluhan kesehatan," ujar Inna, Rabu (25/5).
Tak hanya itu, mereka juga sudah diberikan pelatihan dan pengukuran kebugaran untuk persiapan kesehatannya.
"Sudah ada petugas kesehatan yang diberangkatkan. Totalnya 72 orang, dengan satu dokter dan satu perawat. Masing masing kloter telah disiapkan," jelasnya.
Disinggung soal pencapaian vaksin Covid-19, baik dosis satu dan dua, hingga vaksin Meningitis, sampai sekarang masih dalam tahap proses.
"Untuk cakupan vaksin Meningitis 91,58 persen, kemudian 94,56 persen untuk dosis satu vaksin Covid-19, dosis kedua vaksin Covid-19 ada 92,3 persen," bebernya.
Inna berharap pada saat keberangkatan, data sudah mencapai 100 persen. Saat ini hampir mendekati angka tersebut.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat, terdapat 43,97 persen jemaah haji memiliki penyakit bawaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News
BERITA TERKAIT
- PPIH Embarkasi Surabaya Mendata Calon Jemaah Haji yang Gagal Berangkat
- 4 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Batal Berangkat, Sabar ya
- Hajat Amin Jakfar, Tunanetra Asal Madura ke Tanah Suci, Semoga Terkabul
- Calon Haji Masih Ada yang Bawa Barang Cair Berlebih, Salah Satunya Petis
- Buntut Masalah Visa Calon Haji yang Tertukar, Apakah Jadi Berangkat?
- 13 Koper Jemaah Calon Haji Melebihi Kapasitas, Isinya Bikin Geleng-geleng